Anak Konyol's BLOG

Semua Kekonyolan di Dunia Adalah... Kenikmatan...

Minggu, 04 Januari 2009

Mengapa Harus Pakai Tanda Centrang?

Pemilu 2009 mendatang merupakan pesta demokrasi bagi segenap warga Indonesia. Segala harapan akan perubahan yang lebih baik mereka junjung kepada calon yang terpilih nantinya. Akan tetapi, Pemilu kali ini akan berbeda dengan Pemilu yang telah diadakan sebelumnya. Pemilih kali ini menggunakan tanda centrang dalam memilih wakil mereka, bukan dengan cara mencoblos yang sudah-sudah.
Aturan baru ini telah disahkan oleh KPU dengan landasan UU No. 10 Tahun 2008 yang menyebutkan bahwa pemberian suara dilakukan dengan penandaan. Penandaan di sini diartikan KPU sebagai pemberian tanda centrang, bukan lagi dengan mencoblos.
Meningkatnya jumlah Golput merupakan kekhawatiran terbesar dalam perubahan cara memilih ini. Betapa tidak, sudah berpuluh-puluh tahun cara pemilihan telah menggunakan cara mencoblos. Apabila tidak dilakukan sosialisasi dengan baik, kekhawatiran itu bukan suatu hal yang mustahil dapat terjadi.
Kita sudah menghadapi masalah banyaknya Golput yang terjadi pada Pemilu 2004. Kebanyakan dari mereka memang tidak memilih atas dasar ketidakpercayaan kepada para Caleg. Jika yang sengaja sudah begitu banyaknya, apalagi kalau ditambah oleh para pemilih yang tidak sengaja membuat surat suara mereka tidak sah?

Senin, 29 Desember 2008

Anak Motor*, sebuah Gaya Hidup atau Sekadar Gaya-gayaan?

Sebelumnya mohon maaf jika ada pihak yang tersinggung atas artikel ini. Namun, saya menulis bukan tanpa alasan. Saya menulisnya karena saya sering dibuat kesal oleh anak yang memakai jalan umum seperti jalan milik nenek mereka sendiri. Padahal bukankah jalan umum merupakan jalan milik kita bersama? Lha wong saya juga ikut bayar pajaknya.
Mungkin dalam benak mereka, mereka pikir mereka keren. Meliuk-meliukkan motor bagaikan Rossi tanpa memandang situasi apakah jalanan sepi atau penuh sesak. Jika mereka pikir mereka keren, tidak untuk orang lain! Orang lain justru memandang mereka ndeso. Anak ndeso yang baru bisa naik motor akan seperti mereka dengan bergaya dan berharap akan dilirik cewek-cewek.
Jika dilihat dari organisasi-organisasi besar yang telah terbentuk di Indonesia, mereka bergabung bukan atas gaya-gayaan, melainkan karena memang sudah menjadi gaya hidup mereka. Tidak seperti anak
ndeso yang tadi saya sebutkan, mereka bergabung ke dalam suatu komunitas bukan atas gaya hidup, tetapi atas dasar gaya-gayaan.
Ada satu lagi ciri-ciri anak
ndeso, yaitu memaki helm karena ada polisi. Bukankah kita memakai helm demi keselamatan kita sendiri? Pengen gaya-gayaan masa takut polisi? Ya nggak lucu ah. Dengan pandangan masyarakat kita seperti ini, dapat disebutkan bahwa warga kita belum beradab (uncivilized civilian). Lihat saja di negara-negara maju yang masyarakatnya telah menjadi masyarakat modern. Masyarakat di sana telah memiliki kesadaran tinggi tentang keselamatan di jalan. Mereka memakai helm bukan karena takut akan petugas, tetapi karena atas kesadaran mereka sendiri. Bukankah kita ingin meniru gaya orang barat? Mengapa kita masih memakai pandangan tidak beradab kita?
Semoga menjadi bahan introspeksi bagi kita semua.

*anak motor yang ndeso